7 Mitos Mengenai Hubungan Seks yang Harus Kamu Ketahui – Ada banyak info seputar seks yang bisa kita temui di internet. Namun, jangan terlalu mempercayainya, karena sekarang informasi menjadi cepat dan mudah menyebar dikarenakan kecanggihan teknologi yang membuat banyak orang menjadi kesulitan untuk menyaring berita yang masuk. Banyak informasi yang salah terkait seks, mitos-mitos tersebut jadi menimbulkan kesalahpahaman dan kebingungan.
Nah, agar kita tidak salah kaprah, berikut adalah beberapa
mitos tentang seks yang kerap dipercaya:
- Wanita Pasti Mengalami Orgasme Melalui Hubungan Intim
Penelitian di lakukan oleh The Kinsey Institute, Justin Lehmiller mengatakan bahwa sekitar setengah dari wanita kadang-kadang mengalami orgasme sebagai hasil dari penetrasi saja. Namun, separuh dari yang lainnya membutuhkan tambahan rangsangan stimulasi klitoris atau aktivitas seksual lainnya untuk mencapai orgasme klimaks. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sex and Marital Therapy juga mengeklaim bahwa 37 persen wanita membutuhkan semacam rangsangan lain selama hubungan seksual untuk mencapai orgasme.
- Jika Wanita Tidak Keluar Darah Saat Berhubungan Seksual Berarti Dia Sudah Tidak Perawan
Faktanya bahwa selaput dara adalah bagian kulit yang tipis pada vagina dan dapat meregang serta robek karena banyak hal, bukan hanya karena hubungan seksual. Maka dari itu, tidak keluarnya darah saat melakukan hubungan seksual pertama kali belum tentu wanita tersebut pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya.
Selaput dara yang robek pada seorang wanita tidak berkaitan dengan status keperawanannya. Bahkan banyak wanita yang tidak memiliki selaput dara sejak lahir. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan selaput dara menjadi robek, seperti berolahraga yang cukup kuat dan kecelakaam dalam bersepeda.
- Wanita yang Sedang Menstruasi Tidak Bisa Hamil
Kebanyakan
mitos berkata bahwa jika berhubungan seks saat haid, maka pasangan wanita tidak akan bisa hamil. Ini juga merupakan sebuah mitos karena kehamilan tetap dapat terjadi tergantung berapa lama siklus menstruasi perempuan, walau kemungkinannya hamilnya memang sangat kecil.
- Mengonsumsi Pil KB Membuat Berat Badan Bertambah
Banyak yang beranggapan jika mengonsumsi pil KB dapat menyebabkan berat badan bertambah. Namun pada kenyatannya, para ahli tidak menemukan korelasi antara obat kontrasepsi dengan penambahan berat badan setelah melakukan berbagai uji coba.
Namun memang ada salah satu alat kontrasepsi yang dapat menyebabkan berat badan bertambah yaitu suntik KB. Dalam sebuah penelitian pada bulan Maret 2009, para peneliti dari University of Texas menemukan bahwa partisipannya memiliki kenaikan berat badan sekitar 4 kg selama menjalani suntik KB 3 tahun.
- Jika Berhubungan Seksual Saat Hamil Maka Akan Melukai Bayi
The Healthsite melansir bahwa kebanyakan orang berpikir bahwa berhubungan seks selama kehamilan dapat melukai kepala bayi dan menghambat perkembangan otak. Padahal pada kenyataannya bahwa seks selama kehamilan sama sekali tidak dapat mempengaruhi perkembangan bayi, baik secara fisik maupun saraf.
Janin terlindungi dengan baik di dalam kantung ketuban dan disegel lendir di mulut serviks. Karenanya, penis laki-laki sama sekali tidak dapat menyentuh kepala bayi.
- Sering Melakukan Hubungan Seksual Membuat Vagina Kendur
Banyak sekali
mitos yang beredar mengenai kendurnya vagina, banyak yang percaya bahwa elastisitas vagina akan menurun seiring waktu akibat kegiatan seks yang rutin. Padahal, vagina memiliki otot pelvis yang dapat mengendur saat terangsang dan kembali kencang setelahnya. Faktanya adalah aktivitas seksual yang rutin tidak akan menyebabkan kekenduran vagina secara permanen, namun proses persalinan normal dapat menyebabkannya.
Menurut penulis The Complete A to Z for Your V, yaitu Dr. Alyssa Dweck, “Saat bayi dilahirkan lewat proses persalinan normal, vagina belum tentu kembali 100% seperti semula setelahnya.” tetapi kini ada berbagai alat bantu yang dapat membantu mengembalikan kekuatan otot vagina seperti kegel ball, alias alat latihan otot untuk menguatkan pelvic floor dalam vagina.
- Senggama Terputus Tidak Akan Sebabkan Kehamilan
Faktanya senggama terputus yaitu menarik penis keluar dari vagina sesaat sebelum ejakulasi tetap dapat menyebabkan kehamilan. Meskipun kemungkinannya lebih kecil, cairan yang keluar dari penis sebelum ejakulasi dapat mengandung sel sperma. Jika air mani yang keluarnya dapat dirasakan, tetapi cairan pra ejakulasi ini keluar tanpa terasa. Selain itu, sel sperma yang keluar di dekat vagina tetap berpotensi berenang ke dalam rahim hingga bertemu sel telur. Jadi, risiko terjadi kehamilan akan tetap ada.
Nah, sekarang tak perlu lagi percaya dengan mitos-mitos yang tidak benar ya, tentu saja apabila kamu tetap ragu dan butuh penjelasan lebih detail kamu bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah ini.