Memberikan Perhatian Tanpa Kepastian, Inilah Perilaku Breadcrumbing Dalam Hubungan Asmara

Memberikan perhatian tanpa kepastian, inilah perilaku breadcrumbing dalam hubungan asmara– Saat kamu menaksir seseorang, tentunya ada dorongan dalam diri sendiri untuk mengenalnya lebih jauh lagi. Namun, nggak semua orang berani melakukan hal tersebut dan memutuskan untuk mendekati orang yang ditaksir melalui cara lain, yakni melalui media sosial. Perhatian yang diberikan pun dapat beragam ketika menggunakan media sosial secara online, mulai dari memberikan setiap komentar dari postingan yang diunggah hingga mengirimkan direct message untuk menjalin komunikasi secara intens. Biasanya, jika obrolannya sudah terjalin secara intens, bisa saja melakukan tindakan flirting (menggoda) untuk meningkatkan rasa suka pada si orang yang ditaksir. Namun, ternyata, meskipun ada seseorang yang berusaha mendekati “si target” dengan berbagai macam cara, ada kalanya orang tersebut hanya sekedar ingin menggoda tanpa adanya pemikiran jangka panjang untuk dijadikan kekasih. Dilansir dari kumparan, fenomena tersebut bisa dikatakan sebagai aktivitas breadcrumbing. Mungkin sebagian kamu udah familiar nih dengan istilah breadcrumbing. Singkatnya, breadcrumbing merupakan salah satu hal yang biasanya terjadi pada proses pendekatan (PDKT) yang seakan-akan memberikan gambaran pada si pelaku bahwa dirinya “benar-benar serius” saat mendekati seseorang. Tentunya banyak nih kejadian ketika orang yang menjadi target si breadcrumber (pelaku breadcrumbing) belum mempunyai ketertarikan atau mungkin intensitasnya hanya sedikit. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap ramah, perhatian, pujian, hingga memberikan banyak hadiah mampu meluluhkan si target hingga timbulah rasa jatuh cinta. Sayangnya, para breadcrumber sering dianggap sebagai Pemberi Harapan Palsu (PHP) dan menjadikan si target merasa sakit hati dan dipermainkan alasannya. Sebenarnya, banyak faktor mengapa seseorang memutuskan untuk menjadi breadcrumber, meskipun bisa saja dirinya memutuskan untuk menjadikan si target kekasih hatinya. Misalnya saja seperti pengalaman buruk di masa lalu yang menjadikan breadcrumber belum siap berkomitmen kembali, menambah daftar gebetan yang kemudian akan si breadcrumber seleksi secara satu per satu sebelum menjadikannya pasangan hingga mereka melakukannya hanya karena sekedar bosan. Dikutip dari male, kebanyakan para breadcrumber sering sekali menggoda targetnya, akan tetapi enggan untuk melakukannya bahkan bertemu di dunia nyata. Ternyata, seorang breadcrumber juga bisa menerapkan hal ini nggak hanya untuk mendapatkan gebetan baru saja, melainkan kepada mantan kekasihnya. Duh! Teruntuk kamu nih yang sedang dekat atau naksir seseorang, pastikan terlebih dahulu apakah orang tersebut memang berniat melakukan pendekatkan untuk memperoleh komitmen atau hanya sekedar melakukan breadcrumbing. Kalau kamu punya pengalaman mengenai breadcrumbing, bisa banget komen di bawah, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai chat
1
💬 Butuh bantuan?
Halo 👋
Ada yang bisa kami bantu Kak?